Dalam forum tersebut, Achmad mengatakan peserta membahas sejumlah agenda penting yang berkaitan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi udara.
Salah satu topik utama penyusunan Program Kerja Tim RAN GRK untuk periode 2025–2027, yang akan menjadi panduan strategis dalam pelaksanaan aksi mitigasi emisi pada tahun-tahun mendatang.
Selain itu, ia mengatakan dilakukan pemantauan dan evaluasi hasil penghitungan emisi di bandar udara, penghitungan emisi GRK yang telah dicapai, sebagai bentuk evaluasi terhadap efektivitas program yang sudah berjalan.
Inventarisasi emisi di subsektor transportasi udara juga menjadi fokus, guna memperoleh data yang akurat dan terintegrasi sebagai dasar perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
"Tak kalah penting, forum ini juga membahas perkembangan implementasi 'Sustainable Aviation Fuel' (SAF) sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk mendukung pengurangan emisi karbon di industri penerbangan," ujar dia.
Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung skema internasional Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), yang bertujuan menstabilkan emisi penerbangan internasional melalui efisiensi operasional dan mekanisme pengimbangan karbon.