SHARE

Istimewa

Jutaan Pengunjung

Berbeda dengan di Guide, para wisatawan di Zhangye bisa langsung menjelajahinya dengan melewati jalan setapak mendatar, menurun, dan mendaki.

Ada jembatan sungai dan telaga, yang tentu saja sangat menggoda untuk dijadikan latar swafoto bagi wisatawan yang demen "eksis dan narsis" di media sosial.

Tujuh ngarai yang didominasi warna merah bata beratapkan langit biru memberikan kesan yang sangat indah dan alami jika dijadikan latar belakang foto.

"Luar biasa indah," kata seorang pengunjung yang sampai kewalahan berpindah posisi karena dari sudut mana pun memberikan sensasi artistik di setiap jepretan foto.

Tidak mengherankan jika otoritas setempat memberikan status A4 kepada objek wisata yang berada di kawasan Taman Bumi Nasional Ashgang itu sehingga layak untuk dikunjungi.

"Dalam satu tahun, kami bisa mendatangkan 15 juta wisatawan," kata La yang fasih berbahasa Inggris karena pendidikan strata satunya diselesaikan di University of Leicester, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Inggris.

Angka 15 juta itu termasuk fenomenal untuk ukuran objek wisata di wilayah barat daya China, apalagi di dataran tinggi Tibet, Provinsi Qinghai, yang tingkat elevasinya rata-rata 3.500 meter di atas permukaan laut.

Puncak kunjungan wisata di wilayah barat daya China hanya terjadi pada musim panas yang berlangsung tidak lebih dari empat bulan, mulai Juni hingga September.

Dari ibu kota Provinsi Qinghai di Xining jaraknya juga relatif jauh, sekitar 90 kilometer atau butuh waktu 1,5 jam dengan kendaraan pribadi. Bandingkan dengan danxia di Zhangye yang hanya sekitar 30 kilometer dari pusat kota.

Namun angka itu jauh mengungguli kunjungan wisatawan Danxia Zhangye yang hanya bisa mengundang tiga juta orang dalam satu tahun.

Pengunjung Danxia Zhangye memang benar-benar seperti berada di tengah belantara hutan yang jauh dari mana-mana.

Di Guide, pengunjung cukup membayar 100 yuan atau sekitar Rp221 ribu, sudah termasuk biaya transportasi dari pintu masuk ke titik awal jelajah di pinggir danau.

Restoran halal berdiri megah di pintu masuk Danxia Guide karena Provinsi Qinghai dikenal sebagai salah satu sentra kuliner dan industri makanan halal terbesar di China.

"Jangan khawatir semua makanan di sini halal," ucap La yang berlatar belakang keluarga dari etnis Muslim Hui itu.

Beberapa kilometer dari objek wisata tersebut terdapat penginapan yang fasilitasnya setara dengan hotel berbintang.

Nuansa alam perdesaan sangat kental di penginapan tersebut sehingga cocok bagi anggota keluarga yang ingin bersantai dan menjauhkan diri dari hiruk-pikuk suasana perkotaan dan kebisingan.

"Di seberang situ ada masjid yang juga bagian dari penginapan ini karena pemiliknya sama," kata perempuan berusia 31 tahun yang memiliki dua putri itu.

Objek wisata Danxia Guide telah dibuka untuk umum sejak 10 tahun yang lalu setelah mengalami proses konstruksi selama kurang lebih lima tahun.

Qinghai Tiandi Popular Culture and Tourism Development Co Ltd, pengelola objek wisata tersebut, menginvestasikan dana senilai 86 juta yuan atau sekitar Rp190,8 miliar.

Tidak jauh dari penginapan terdapat taman luas di tepi Sungai Kuning, sungai terpanjang kedua di China yang bermuara di Laut China Timur.

Halaman :
Tags
SHARE