SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM –  Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meyakini ia tidak pernah kekurangan uang karena memiliki dana yang dikelola sekretaris pribadinya Amiril Mukminin yang mencapai Rp10 miliar - Rp12 miliar.

"Selama saya jadi anggota DPR dan jadi staf saya selama dia kelola uang saya Rp10-12 miliar minimal makanya saya yakin uangnya tidak pernah kurang," kata Edhy Prabowo melalui sambungan "video conference" di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu.

Edhy menyampaikan hal tersebut saat menjadi saksi untuk terdakwa Direktur PT. Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito yang didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri dari 103 ribu dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440 kepada Edhy Prabowo. Ia sendiri masih ditahan di rutan Gedung Merah Putih KPK.

"Tapi tidak pernah mengecek sendiri secara angka?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Siswandhono

"Tidak pernah," jawab Edhy.

"Ada laporan berapa uang yang dipegang Amiril?" tanya jaksa Siswandhono.

"Tidak bicara bicara jumlah tapi hanya mengatakan uang bapak masih ada," jawab Edhy.

"Memangnya tidak tanya?" tanya jaksa.

"Saya hanya menanyakan kalau kebutuhan saya Rp20 juta, Rp100 juta cukup tidak, dan dijawab selalu ada," jawab Edhy.

Namun Edhy mengaku tidak minta uang ke Amiril setiap hari.

"Keyakinan saudara masih ada uang Rp10 miliar - 12 miliar dari mana?" tanya jaksa.

"Dari 5 tahun saya di DPR, saya bisa mengumpulkan Rp2,5 miliar tiap tahun, itu uang reses yang saya minta dikelola Amiril jadi saya tidak bawa pulang ke rumah dan uang itu adalah kegiatan 'lump sum' yang belum pernah saya pakai," ungkap Edhy.

"Apakah uang itu masuk ke LHKPN?" tanya jaksa.

"Tidak saya lapor karena uang itu belum saya yakini hak saya, jadi tidak saya bawa pulang ke rumah," jawab Edhy.

Tags
SHARE