SHARE

GUbernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Bungtilu Laiskodat menutup camp tempat pengungsian warga yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja. Alasannya adalah untuk menghindari terjadinya penularan COVID-19 pada para pengungsi.

"Sebaiknya warga tidak dikumpulkan terpusat di kamp pengungsian karena bisa berpotensi adanya penularan COVID-19," kata Viktor di Kupang, Selasa (13/4/2021), terkait upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di tengah bencana alam badai seroja.

Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang masih terjadi di provinsi berbasis kepulauan ini maka warga yang terdampak bencana alam badai siklon tropis Seroja ini tidak dikumpulkan terpusat dalam kamp pengungsian namun disebarkan ke rumah-rumah penduduk yang tidak terdampak bencana.

"Korban bencana ini sebaiknya disebar ke rumah-rumah warga yang bersedia menampung para korban yang tertimpa bencana," kata Viktor.

Menurutnya, BNPB akan menyiapkan anggaran sewa rumah bagi para korban terdampak bencana alam badai seroja sebesar Rp500 ribu/bulan untuk biaya kontrakan.

Biaya kontrakan rumah itu diberikan sambil menunggu proses relokasi dilakukan pemerintah.

Viktor mengapresiasi Dinas Kesehatan Kota Kupang yang melakukan upaya antisipasi secara dini terhadap penyebaran COVID-19 dengan melakukan rapid antigen terhadap para pengungsi di kamp-kamp pengungsian.

Menurut Viktor, apabila diperlukan rapid antigen dilanjutkan dengan tes PCR kepada semua korban yang ada di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.