SHARE

Sepak bola

CARAPANDANG.COM - Manajemen Persita Tangerang meminta agar izin kepolisian harus menjadi prioritas PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelum kembali merancang kompetisi agar hal-hal terdahulu tidak kembali terulang.

"Kami juga berharap LIB dan PSSI tetap bisa memprioritaskan perizinan ke pihak kepolisian agar semuanya menjadi lebih jelas lagi," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara seperti dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, izin penyelenggaraan ini menjadi penghalang terbesar dalam melanjutkan liga. Setelah kompetisi dihentikan pada Maret akibat pandemi COVID-19, awalnya liga akan kembali digelar pada Oktober. Akan tetapi, beberapa hari jelang kompetisi dimulai, PSSI kembali harus menundanya akibat masalah izin tersebut. Setelah penghentian itu, nasib kompetisi sepak bola Indonesia musim 2020 bagai di ujung tanduk, tak jelas dan terombang-ambing. Akhirnya, pada Rabu, PSSI kemudian memutuskan Liga 1 dihentikan total dan fokus menatap musim baru.

Bagi Persita, kepastian penghentian kompetisi ini menjadi langkah tepat ketimbang memaksakan melanjutkan liga. Dengan begitu, klub tak dilingkupi kekhawatiran lagi dan bisa menentukan langkah ke depannya.

"Yang penting sekarang sudah ada satu langkah yang dilalui, semoga ke depannya juga keputusan-keputusan lain bisa cepat menyusul, terutama soal kapan kompetisi akan dimulai," kata dia.

Senada dengan Persita, klub asal Kalimantan Borneo FC juga mengingatkan pentingnya izin penyelenggaraan harus bisa diselesaikan sejak awal. Mereka pun menyarankan agar kompetisi digelar setelah Lebaran agar klub dan federasi bisa mempersiapkannya secara matang.

"Tentu izin harus dipegang terlebih dahulu. Usul, jika bisa lebih baik setelah Lebaran. Karena klub juga perlu waktu untuk mencari sponsor, bernegosiasi dengan sponsor. Sehingga klub akan sehat ke depan nya," ujar presiden klub Borneo FC Nabil Husein.