SHARE

Jas Merah

CARAPANDANG.COM – Bukan kali ini saja umat manusia menghadapi pandemi. Studi literatur sejarah menunjukkan manusia pernah menghadapi kolera, pes, Flu Spanyol. Dalam pandemi Flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918 tercatat 50 juta jiwa penduduk dunia meninggal dunia.

Terkait dengan pagebluk Covid-19 beberapa kalangan menarik pembelajaran dari Flu Spanyol. Di antaranya terkait karantina wilayah, pembatasan sosial. Bagaimana keberhasilan mitigasi risiko ternyata berkorelasi dengan langkah pembatasan sosial pada kasus Flu Spanyol. Sejauh ini dari radar pengamatan saya, dua metode yang ditengarai berhasil untuk meminimalisir dampak Covid-19 yakni dengan melakukan karantina wilayah atau melakukan tes massal secara cepat dan masif.

Praduga dan salah ambil rute kebijakan publik juga bukan monopoli masa kini saja. Tarikh sejarah menunjukkan hal tersebut terjadi di masa lampau. Maka beranjangsana ke literatur sejarah, bukan berarti terlena di masa lampau. Ada hal-hal universal yang tetap terjadi. Dan kita umat manusia kerap terperosok di lubang yang sama dikarenakan enggan belajar dari sejarah.

Penanganan Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara telah tercatat dalam lembar sejarah. Bagaimana pandemi ini begitu cepat menjungkirbalikkan sejumlah asumsi yang meremehkan dan teledor terhadap sains. Sejarah pun tak harus lampau-lampau amat untuk menjadi pembelajaran. Menilik rekam jejak kebijakan publik menghadapi Covid-19 sejak Januari 2020 hingga bulan April ini saja sudah terlihat bagaimana celah-celah kebijakan serta pembelajaran yang harusnya diambil. Jangan lagi terlena, tergagap, mengemas dengan narasi yang keliru; saatnya menunjukkan kebijakan publik yang mengutamakan sains serta kesehatan masyarakat. Saatnya menunjukkan gotong royong yang sesungguhnya, bukan sekadar jargon-jargon yang membuat kita terlelap dan skeptis.