SHARE

Warga negara asing (WNA) di Jepang pada tahun 2070 diprediksi melonjak mencapai hampir 11 persen dari populasi Jepang.

CARAPANDANG - Warga negara asing (WNA) di Jepang pada tahun 2070 diprediksi melonjak mencapai hampir 11 persen dari populasi Jepang.

Sementara populasi Jepang menyusut menjadi 87 juta pada tahun 2070, menurut perkiraan oleh kementerian tenaga kerja.

Dikutip dari Asahi, Institut Riset Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional memperkirakan populasi keseluruhan negara itu akan menjadi sekitar 70 persen dari total saat ini, terutama karena angka kelahiran yang menurun, sementara tingkat penduduk asing yang tinggal di Jepang akan melonjak lima kali lipat pada tahun 2070.

Perkiraan institut tersebut didasarkan pada sensus nasional tahun 2020 dan memperhitungkan tiga faktor: kelahiran, kematian, dan migrasi lintas batas.

Tingkat kesuburan rata-rata Jepang, atau jumlah anak yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang wanita seumur hidupnya, untuk tahun 2065 sebelumnya diperkirakan sebesar 1,44.

Menurut perkiraan terbaru, angka ini akan turun lebih lanjut menjadi 1,36 pada tahun 2070. Namun, penurunan populasi Jepang sekarang diperkirakan tidak terlalu parah.

Perkiraan institut sebelumnya adalah populasi 83,23 juta pada tahun 2065. Perkiraan baru adalah 87 juta pada tahun 2070, tingkat yang sama seperti pada tahun 1953, ketika siaran televisi skala penuh dimulai di Jepang.

Sementara menurut perkiraan terbaru, populasi akan turun di bawah 100 juta pada tahun 2056, tiga tahun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Sedikit penurunan laju depopulasi terutama karena meningkatnya jumlah penduduk asing yang tinggal di Jepang.

Tidak termasuk pengunjung jangka pendek, seperti turis, warga negara asing menyumbang 2,2 persen populasi Jepang pada tahun 2020.

Sedangkan pada 2070, rasionya akan menjadi 10,8 persen. Sebelum pandemi COVID-19, jumlah orang asing yang datang ke Jepang yang melakukan magang teknis dan mahasiswa melonjak.

Jumlahnya diperkirakan akan meningkat 164.000 per tahun hingga 2040, naik dari perkiraan sebelumnya sekitar 69.000.

Harapan hidup rata-rata di Jepang juga meningkat, berkontribusi pada perlambatan penurunan populasi.

Menurut penelitian Miho Iwasawa di institut orang berusia 65 tahun ke atas merupakan 28,6 persen dari populasi pada tahun 2020, dan rasionya akan melonjak menjadi 38,7 persen pada tahun 2070.

Jumlah lansia akan mencapai puncaknya pada tahun 2043 dan kemudian secara bertahap menurun. Namun laju penurunan populasi anak-anak dan dewasa muda akan semakin tajam, kata Iwasawa.

Pada tahun 2038, kurang dari 700.000 orang Jepang akan lahir. Pada 2070, jumlahnya akan turun menjadi 450.000, katanya. Untuk sistem jaminan sosial Jepang, ada 1,93 orang usia kerja (antara 20 dan 64 tahun) untuk mendukung satu orang lanjut usia (65 atau lebih) pada tahun 2020.

Namun pada tahun 2070, jumlahnya akan menjadi 1,26, menurut institut tersebut. Orang yang berusia 65 tahun atau lebih mungkin harus bekerja hingga masa pensiun mereka untuk menghidupi diri mereka sendiri dan bahkan generasi yang lebih tua.

Jumlah pernikahan di Jepang menurun tajam selama pandemi, sementara pergerakan orang lintas batas menurun. Namun, perkiraan tersebut mengecualikan kedua faktor tersebut karena dampaknya akan bersifat jangka pendek.



Tags
SHARE