SHARE

Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun 2018.

CARAPANDANG.COM- Oleh Amir Fiqi, Wartawan dan Pemerhati Sosial

Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Republik Indonesia telah merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-76. Kemerdekaan merupakan nikmat yang sangat luar biasa yang harus kita syukuri bersama.

Menjadi bangsa yang merdeka menjadi cita-cita para pahlawan kusuma bangsa. Mereka telah berjuang setulus hati, tidak hanya harta, nyawa pun mereka ikhlas korbankan untuk menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dari cengkraman penjajah.

Kata Merdeka bukan hanya sekadar kata biasa, tapi memiliki makna yang sangat luar biasa jika direnungkan secara mendalam. Ini akan menjadi kekuatan yang sangat besar untuk mengubah kondisi bangsa.

Merdeka berasal dari bahasa Kawi/Sanskerta yakni maharddhika. Secara etimologis memiliki arti rahib/biku atau sakral, bijak atau terpelajar. Dalam bahasa Jawa Kuno (Kawi), kata merdeka sering dinisbahkan kepada para pendita atau biku Buddha. Mengingat status para biku yang begitu tinggi dalam sistem stratifikasi sosial umat Buddha, kata merdeka mengandung arti ‘seseorang/sesuatu yang memiliki kedudukan yang terhormat dan mulia’.

Dilihat dari sudut ini, mengutip cendikiawan Indonesia, Yudi Latif pekik merdeka para pejuang merefleksikan cita-cita emansipatoris untuk membebaskan diri dari pelbagai bentuk ketidakadilan, dalam distribusi kepemilikan, kesempatan, dan kehormatan. Orang-orang dari segala kelas dan kelompok sosial berbagai impian untuk diperlakukan setara sebagai warga terhormat.

Daya saing masih lemah

Dalam pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia dijelaskan tujuan bangsa Indonesia yakni “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Halaman :
Tags
SHARE