SHARE

Istimewa

Misi simpati

Shinzo Abe menjabat selama hampir sembilan tahun (periode 2006-2007, 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020) sebagai PM Jepang. Ia mengundurkan diri pada 2020 karena alasan kesehatan dan meninggal dunia pada 8 Juli 2022 dalam usia 67 tahun setelah ditembak saat tengah berpidato di Kota Nara, Jepang.

Wapres Ma'ruf Amin mengakui Shinzo Abe sebagai orang yang ikut mempererat hubungan Indonesia - Jepang.

"Saya diutus untuk menghadiri ini karena Jepang memang merupakan mitra penting bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi," kata Wapres Ma'ruf Amin di Imperial Hotel, sebelum berangkat menuju lokasi pemakaman kenegaraan di Tokyo, Selasa.

Wapres menegaskan eks PM Shinzo Abe adalah orang yang sangat berperan penting dalam meningkatkan hubungan Indonesia - Jepang sehingga hubungan kedua negara menjadi mitra strategis.
"Dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Jepang. Kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerja sama yang lebih konkrit," tambah Wapres.

Karena mengemban misi simpati itu, Wapres Ma'ruf beserta Ibu Wury juga menghadiri greetings occasion untuk menyampaikan ucapan duka cita secara langsung kepada PM Fumio Kishida dan Akie Abe di Istana Akasaka, Tokyo, setelah upacara pemakaman kenegaraan.

"Mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam karena berpulangnya mantan PM Abe," kata Wapres kepada PM Kishida di Istana Akasaka pada Selasa (27/9) sore.

Wapres Ma'ruf juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan atas kepemimpinan PM Abe, khususnya dalam meningkatkan hubungan RI-Jepang menjadi Kemitraan Strategis.

"Kontribusi PM Abe telah semakin mempererat persahabatan masyarakat kedua negara. Beliau akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia," tambah Wapres.

Selanjutnya Wapres kembali menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo sekaligus mengharapkan dapat berjumpa kembali pada KTT G20 Bali.

IMG-0030

"Semoga dapat bertemu kembali dengan Yang Mulia pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ungkap Wapres.
Tidak hanya menyampaikan ungkapan duka cita, pada kesempatan tersebut Wapres juga menyampaikan ungkapan belasungkawa secara langsung kepada Akie Abe.

"Nyonya Akie Abe, mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak Shinzo Abe," tambah Wapres.

Kepada Akie Abe, Wapres mengungkapkan bahwa kepemimpinan dan jasa baik mendiang PM Shinzo Abe akan selalu dikenang oleh bangsa Indonesia, terutama dalam mempererat persahabatan di antara masyarakat kedua negara.

"Izinkan saya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana, beserta harapan agar Nyonya Abe senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan," kata Wapres.

Duta Besar RI untuk Jepang dan Negara Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyebut Shinzo Abe bagi orang Jepang sangat penting, yaitu sebagai tokoh yang dianggap berhasil untuk menstabilkan kondisi ekonomi dan politik di dalam negerinya.

"Jarang sekali perdana menteri Jepang, apalagi sudah tidak bertugas kemudian diadakan upacara kenegaraan seperti ini. Ini menunjukkan betapa istimewanya Abe dalam pemerintahan di Jepang, dia tercatat sebagai perdana menteri Jepang yang paling lama dan dikenal juga dengan yang disebut 'Abenomics' yang berhasil mempertahankan ekonomi Jepang tidak melejit sekali, tapi tidak jatuh," kata Dubes Heri di di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, Senin (26/9).

Bagi Indonesia sendiri, menurut Heri, Abe cukup penting karena ia yang memperluas kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang.

"Tren kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang sempat menurun, tapi di periode Abe menunjukkan kerja sama ekonomi, sosial budaya dengan Indonesia meningkat, yaitu dalam pendidikan, pertukaran tenaga kerja dan bahkan pertahanan karena Abe termasuk tokoh yang mendorong Jepang memiliki angkatan bersenjata kembali, yaitu yang sekarang disebut pasukan bela diri (self-defence force)," ungkap Heri.

Halaman :
Tags
SHARE