SHARE

Istimewa

Misi diplomasi

Tidak hanya misi simpati, Wapres Ma'ruf Amin sesungguhnya mengemban misi yang lebih besar lagi, yaitu misi diplomasi untuk kepentingan Indonesia.

Wapres Ma'ruf dan PM Fumio Kishida memang melakukan courtesy call di Istana Akasaka pada Senin (26/9) atau sehari sebelum upacara pemakaman kenegaraan.

"Jepang adalah salah satu mitra penting Indonesia di bidang ekonomi. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tokyo bulan Juli lalu menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan kerja sama konkrit yang membawa kemanfaatan bagi masyarakat kedua negara," kata Wapres, dalam pertemuan itu.
Atas pernyataan Wapres tersebut, PM Fumio Kishida menyatakan terima kasih atas kesediaan Wapres untuk menghadiri pemakaman mantan PM Shinzo Abe.

"Saya secara terbuka bertukar pandangan dengan bapak untuk meneruskan upaya warisan diplomatik. Yang mulia Bapak Wakil Presiden telah menghadiri upacara penobatan Kaisar Jepang pada 2019 saya yakin hubungan persahabatan negara kita yang bersejarah panjang semakin mendalam dalam tahun-tahun belakangan ini," kata PM Kishida.

Karena itu, Wapres menyebut ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat dalam bentuk kerja sama yang lebih konkrit sesuai kesepakatan saat Presiden Jokowi hadir di Tokyo pada Juli 2022.

"Misalnya penandatangan perubahan protokol IJEPA (Indonesia Jepang Economic Partneship Agreement) di KTT G20 bulan November nanti. Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar dolar kita harapkan segera diselesaikan," ucap Wapres.

Tidak ketinggalan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis serta penyelesaian hambatan komoditi ekspor pertanian dan perikanan Indonesia.

52388793735-27e4207c90-k-1

"Kita mendorong kerja sama potensial di ekonomi syariah dan industri halal, utamanya di sektor-sektor unggulan, seperti makanan, kosmetika, fesyen dan pariwisata," kata Wapres.

Sedangkan untuk sektor pariwisata, Wapres menyebut Indonesia siap untuk menjadi mitra utama Jepang dalam bisnis halal.

"Khususnya dalam penyusunan standar pariwisata ramah Muslim, standar-standarnya itu di destinasi jepang dan juga sertifikasi halal, itu beberapa hal dan banyak hal lain, termasuk energi dan banyak hal lain," jelas Wapres.

Sektor-sektor yang ingin ditingkatkan tersebut juga sesuai dengan harapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang saat berdialog dengan Wapres Ma'ruf melalui sambungan "zoom" di Wisma Duta KBRI Tokyo.

Pada pertemuan singkat itu, perwakilan Indonesia Communicy in Japan (ICJ) yaitu perhimpunan pekerja Indonesia di Jepang, Andi Laver, meminta agar ada dukungan keselamatan kerja.

"Usulan kepada pemerintah Indonesia dan Jepang lebih banyak 'support' untuk teman-teman yang bekerja di lapangan, banyak yang dibutuhkan seperti perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan 'next' selanjutnya apa," kata Andi melalui sambungan zoom.
Sedangkan Ketua PCNU Jepang Gazali Achamdi yang sedang menjalani studi doktoral meminta dukungan untuk pekerja-pekerja magang asal Indonesia.

"Rata-rata yang ada ikut di cabang NU di sini didominasi adik-adik pemagang dengan masa tinggal 3 tahun, nah bagaimana adik-adik ini pulang ke Indonesia tidak menganggur, tapi juga sudah ada sekolah vokasi," kata Gazali.

Atas usulan-usulan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menyebut akan membawanya ke kementerian teknis.

"Saya perlu tambahkan untuk peningkatan sumber daya manusia, Jepang memang memberikan banyak beasiswa ke kita dan juga pelatihan keterampilan teknis dan kita berharap nantinya diperluas juga pengajaran bahasa Jepang, pendidikan vokasi dan kekuatan masyarakat tanggap bencana," tambah Wapres.

Sedangkan mengenai pengembangan dan perlindungan SDM Indonesia di Jepang, Wapres menyebut bahwa ia mengetahui setidaknya ada sekitar 30 ribu pemagang dan pekerja Indonesia di Jepang.

"Dan kami juga menyampaikan Indonesia siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di industri di Jepang. Indonesia siap. Indonesia juga mendorong dibukanya pekerja Indonesia di berbagai bidang yang baru, seperti pariwisata karena itu kita ingin mendorong agar diberi kesempatan," ungkap Wapres.

Menurut Wapres, kunci dari keberhasilan dan kemakmuran suatu bangsa adalah dari sumber daya manusia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Pemerintah sekarang menguatkan pengelolaan lembaga pendidikan, LPDP kita kuatkan, terutama untuk mereka yang belajar di luar negeri S2 atau S3 di universitas-universitas yang berkualitas. Ini memang komitmen pemerintah untuk menyiapkan SDM unggul yang bisa bersaing secara global. Saya mengapresiasi anak-anak sudah bisa bekerja ini keuntungan besar, kita ingin perbanyak yang bisa belajar di universitas-universitas besar," tambah Wapres.

Berdasarkan data KBRI Tokyo hingga Desember 2021, jumlah total WNI di Jepang mencapai 59.820 orang yang terdiri dari pemegang izin tinggal "permanent resident", "temporary resident", pemagang, pelajar, istri/suami WN Jepang, visa untuk aktivitas tertentu dan lain-lain.

Dari total jumlah WNI tersebut, pemagang memiliki jumlah terbanyak, yaitu sekitar 25.007 orang, disusul pemilik izin tinggal permanent resident sebanyak 7.077 orang, dan tenaga kerja berketerampilan khusus (Specified Skilled Worker/SSW) sebanyak 5.855 orang.

Dua misi simpati dan diplomasi Wapres Ma'ruf Amin sudah selesai dilakukan, namun pencapaian tujuan dari kedua misi tersebut masih harus terus diperjuangkan, tentu agar rakyat kedua negara merasakan sebesar-besarnya manfaat dari kerja sama yang diupayakan.

Halaman :
Tags
SHARE