CARAPANDANG - Sebanyak lebih dari 30 negara akan mengirim pejabat militer ke Paris, untuk membahas pembentukan pasukan perdamaian untuk Ukraina. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat militer Prancis pada hari Senin (10/3/2025).

Melansir dari AP News, pasukan ini dirancang untuk menjaga gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina berjalan sesuai perjanjian. Negara-negara Asia dan Oseania juga akan bergabung secara daring dalam diskusi yang diprakarsai oleh Prancis dan Inggris ini.

Seorang pejabat militer Prancis secara anonim mengungkapkan rencana ini masih dirahasiakan. Namun, ia memastikan, ini akan menjadi topik utama dalam pertemuan di Paris.

Pasukan keamanan yang dirancang tersebut bertujuan meyakinkan Ukraina, dan mencegah serangan Rusia di masa depan. Pasukan tersebut dapat mencakup persenjataan berat, serta stok senjata siap dikirim dalam hitungan jam atau hari, jika diperlukan.

Rancangan yang disusun oleh Prancis dan Inggris akan disajikan kepada para pejabat militer dalam sesi pertama pembicaraan. Sesi kedua akan berisi diskusi lebih rinci, setiap negara akan diminta menyampaikan bagaimana mereka dapat berkontribusi.

Fokus diskusi ini bukan pada permintaan bantuan tertentu, melainkan pada apa yang dapat disediakan oleh masing-masing negara. Keputusan akhir mengenai partisipasi dalam pasukan keamanan ini akan diambil di tingkat politik oleh para pemimpin pemerintahan.