Beranda Ekonomi Anjlok 4% ke Level US$ 3.200, Harga Emas Akan Kemana?

Anjlok 4% ke Level US$ 3.200, Harga Emas Akan Kemana?

Pemegang emas kini was-was terhadap pergerakan harga emas dunia yang semakin melemah. Harga emas terus ambruk setelah ketegangan Amerika Serikat (AS) dan China mulai mereda dan Presiden AS Donald Trump menarik kembali ancaman untuk memecat ketua The Federal Reserve (The Fed).

0
Ilustrasi | Istimewa

"Kami terus memperkirakan emas akan naik menjadi US$3.500 per troy ons selama beberapa bulan mendatang," menurut Staunovo.

Presiden Trump menarik kembali ancamannya untuk memecat Ketua The Fed Powell setelah berhari-hari mengintensifkan kritik terhadap kepala bank sentral tersebut karena tidak memangkas suku bunga.

Ia juga menyatakan optimisme bahwa ia akan membuat kemajuan dengan China yang akan secara substansial menurunkan tarif impor mereka tetapi juga memperingatkan bahwa "jika mereka tidak membuat kesepakatan, kami akan membuat kesepakatan".

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa memangkas prospeknya untuk pertumbuhan AS dan global tahun ini, dengan kebijakan tarif Trump sebagai alasan utama di balik penurunan peringkat tersebut.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai nilai lindung terhadap ketidakstabilan global, telah memecahkan beberapa rekor tertinggi dan naik lebih dari 26% sejak awal tahun 2025.

"Reli emas mungkin telah mencapai titik balik," menurut BTIG.

Perdagangan emas besar-besaran pada perdagangan sebelumnya di hari Selasa, mungkin merupakan sinyal bahwa reli logam kuning itu perlu istirahat.

Data Facsheet menunjukkan, pada  Selasa, volume perdagangan Saham Emas SPDR (GLD) tercatat sebanyak 35,2 juta saham, tertinggi sejak 8 Maret 2022. Berdasarkan nilai nominal, hari itu tampaknya merupakan yang tertinggi sejak 2013, berdasarkan harga penutupan dana tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait