CARAPANDANG - Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi perannya sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan Washington tidak akan lagi "berkeliling dunia" untuk memfasilitasi pertemuan damai.
“Kami tidak akan berkeliling dunia setiap saat untuk memediasi pertemuan; sekarang itu adalah urusan antara kedua pihak, dan sekaranglah waktunya mereka perlu menyampaikan dan mengembangkan ide-ide konkret tentang bagaimana konflik ini akan berakhir,” kata juru bicara Tammy Bruce, dikutip dari Euronews, Senin (5/5/2025).
Keputusan ini menandai perubahan besar dalam pendekatan AS, setelah berbulan-bulan upaya diplomatik yang tidak membuahkan hasil. Menteri Luar Negeri Marco Rubi menyatakan AS bisa saja meninggalkan upaya gencatan senjata jika tidak ada kemajuan dalam waktu dekat.
Pemerintahan Trump telah mencoba menengahi gencatan senjata, namun upaya tersebut gagal menghentikan perang. Presiden Donald Trump sendiri menunjukkan frustrasi karena tidak ada hasil konkret, meskipun sebelumnya ia mengklaim bisa mengakhiri perang dalam satu hari.
Wakil Presiden JD Vance juga menunjukkan kejenuhan serupa. Ia menyatakan bahwa kini tanggung jawab ada pada Rusia dan Ukraina karena masing-masing pihak sudah mengetahui syarat lawan mereka.