Sejumlah pejabat keamanan senior Israel mengatakan kepada Kan TV News milik pemerintah Israel bahwa setelah serangan Houthi di dekat Tel Aviv, Israel bertekad untuk merespons dengan menggunakan kekuatan. Dia menambahkan, Israel telah menahan diri untuk tidak menyerang Houthi atas permintaan sekutunya, Amerika Serikat (AS), yang telah memimpin serangan udara intens terhadap target-target Houthi di Yaman sejak pertengahan Maret. "Setelah serangan terhadap Bandara Ben Gurion, kami tidak lagi menganggap diri kami berada di bawah batasan apa pun," kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.
Foto yang diabadikan pada 4 Mei 2025 ini menunjukkan area yang ditutup di dekat Bandar Udara Ben Gurion pascaserangan rudal di Tel Aviv, Israel. (Xinhua/Gil Cohen Magen)
Yaman telah melakukan serangkaian peluncuran rudal dan drone ke arah Israel sepanjang akhir pekan, dan sebagian besar di antaranya berhasil dicegat. Namun, sistem pertahanan rudal Israel dan AS gagal mencegat rudal yang ditembakkan ke Ben Gurion, bandara tersibuk di Israel.
Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan atau mengalihkan penerbangan setelah insiden tersebut. Air Europa, SWISS, Lufthansa, ITA Airways, dan Brussels Airlines telah membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar ke dan dari Israel.
Houthi telah mengintensifkan peluncuran rudal dan drone ke Israel dalam beberapa pekan terakhir, di tengah serangan udara AS yang terus berlanjut terhadap posisi mereka di Yaman.