CARAPANDANG - Overwork atau bekerja terlalu berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tetapi juga berpengaruh pada perubahan struktur otak.
Belakangan, pekerja kerap kali memaksakan diri untuk mengerjakan pekerjaan tanpa mengenal istirahat. Hal ini disebabkan karena banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan.
Oleh karena itu, banyak pekerja yang akhirnya sering lembur dan kurang memiliki waktu untuk istirahat. Selain tidak sehat untuk kesehatan tubuh, kondisi tersebut tidak baik untuk kesehatan otak.
Pasalnya, otak dipaksa untuk bekerja terus menerus tanpa beristirahat dan akhirnya dapat memicu stres dan brain fog atau kabut otak.
Dilansir dari samitivejhospitals.com, kabut otak adalah salah satu kondisi dimana terjadinya ketidakseimbangan neurotransmitter dan berkurangnya aliran darah ke otak.
Hal ini menyebabkan kondisi linglung, bingung, sakit kepala, berpikir lambat, dan ketidakmampuan untuk mengingat tugas-tugas yang dilakukan. Bila tidak segera diobati, kabut otak bisa berkembang menjadi penyakit demensia dini.
Bekerja terlalu berlebihan juga menyebabkan otak menjadi stres dan menciptakan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf. Stres kronis pada otak ini akan menyebabkan hilangnya memori jangka panjang dan merusak korteks prefrontal otak yang diperlukan untuk fokus dan fungsi eksekutif. Selain itu, stres pada otak akan meningkatkan kecemasan, gangguan suasana hati, dan penurunan fleksibilitas kognitif.