Seluruh pemilik kapal merespons dengan baik setelah mendapat informasi terkait insiden kapal hanyut, dan tim memberikan pembaruan serta asistensi lokasi setiap jam sejak pukul 17.30 hingga 23.16 WIB.
Salah satu kapal yang dapat segera memberikan pertolongan adalah KM. Bintang Anugerah 2, dengan memberikan jangkar parasit agar kapal tidak terbawa arus karena posisinya sangat dekat dengan karang di tenggara Wakatobi.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Operasi Armada KKP Saiful Umam menjelaskan bahwa atas laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung mengkomunikasikan dengan Kapal Pengawas KP. Barakuda 02 yang sedang beroperasi di perairan Sulawesi.
Namun, karena posisi kapal pengawas berjarak 322 mil dan membutuhkan waktu tempuh 24 jam, tim memutuskan untuk memprioritaskan kapal perikanan terdekat yang memiliki peluang terbesar untuk segera memberikan pertolongan pertama.
“Sekitar pukul 22.30 WIB, posisi KM. Bintang Anugera 2 sudah dekat sekitar 13 mil dari posisi, kami terus kawal hingga pada pukul 00.30 WIB, KM. Bintang Anugerah 2 bertemu dengan KM. Margi Luwih Jembar dan diberikan jangkar parasit hingga kapal tidak lagi terseret arus,” papar Saiful.
Sementara itu, pengurus Koperasi Paguyuban Nelayan Mitra Nelayan Sejahtera menyampaikan apresiasinya kepada KKP karena telah membantu proses pertolongan dan memantau melalui pergerakan VMS sejak Senin (19/05) sore hingga Selasa (20/05) pukul 00.30 WIB.