SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar pelaku industri maritim turut berkontribusi mengatasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon (dekarbonisasi) di sektor pelayaran.

“Sektor pelayaran internasional menyumbang sekitar dua hingga tiga persen dari emisi karbon/gas rumah kaca secara global. Untuk itu, semua pelaku industri maritim perlu berperan aktif untuk mengatasi masalah darurat perubahan iklim akibat pemanasan global," kata Menhub dalam konferensi internasional secara daring bertema “Shipping Decarbonization in Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dan Otoritas Maritim Denmark, pada Kamis.

Menhub mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah regulasi tentang penerapan Green Ship Strategies, yang meliputi kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur maksimal 0,50 persen m/m, kewajiban penggunaan scrubber untuk kapal dan menerapkan bahan bakar efisiensi energi mengurangi emisi karbon dioksida.

Selain itu juga peremajaan kapal mulai dari kapal milik negara, penggunaan alat bantu navigasi yang ramah lingkungan penggunaan energi matahari, dan kewajiban melaporkan konsumsi bahan bakar kapal untuk semua kapal berbendera Indonesia.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, secara bilateral, Indonesia bersama Denmark telah menunjukkan komitmennya untuk mengatasi isu perubahan iklim. Beberapa diantaranya yaitu, kedua negara terlibat dalam penyusunan kesepakatan bilateral dan regional untuk menjaga lingkungan laut dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi lepas pantai pada tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2021, kedua negara telah memulai kerja sama dan terus konsisten melakukan upaya-upaya dekarbonisasi di sektor pelayaran.

“saya berharap kerja sama Indonesia – Denmark dapat terus disinergikan dengan proyek jangka panjang IMO seperti pada program glofouling dan blue solutions, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di sektor pelayaran,” ujarnya.
 

Halaman :