SHARE

Tim Indonesia SMP di Expo Sciences Asia 2018 (ditpsmp)

CARAPANDANG.COM - Sebanyak delapan siswa, siswi Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa pada perhelatan penelitian internasional Expo Sciences Asia (ESA) 2018 yang berlangsung di Daejon, Korea Selatan pada 18 s.d. 23 Oktober 2018. Tim Indonesia SMP melalui tiga peneliti muda Fathan Nasrullah Tavrialdi, Rizki Hannun Santoso, Hamka Andika berhasil meraih special award pada ajang yang pertama kali diselenggarakan tahun 2010 tersebut.

Penelitian Fathan Nasrullah Tavrialdi, Rizki Hannun Santoso, Hamka Andika Putra dari SMPN 4 Pakem, D.I.Yogyakarta dengan judul Natural Pesticide from Jatropha Seeds berhasil memperoleh penghargaan special award. Fathan, Hannun, Hamka membuat pestisida alami yang ramah lingkungan. Mereka bahkan menggunakan jargon “Bukanlah racun jika tidak mematikan. Bukanlah pestisida kami jika tidak aman”. Pestisida alami ini diharapkan dapat dimanfaatkan khususnya petani dan masyarakat umumnya secara mudah dan aman digunakan di tanah pertanian dan di rumah yang diserang oleh serangga.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari komposisi yang paling tepat untuk membunuh ulat dan kecoa (Periplana Americana), namun aman bagi kesuburan tanah dan diharapkan bagi manusia.

Penelitian oleh pelajar dari SMPN UPTD 3 Pare, Jawa Timur berhasil menarik perhatian publik di Daejeon Convention Center. Merdia Sari Iraningrum, Rulis Adelia Munica Putri, dan Mochamat Zidan Daidang melakukan penelitian berjudul The Influence of Laskar Pengajar Indonesia Approach Using Gift, Games, Material. Penelitian dilakukan di daerah lokalisasi Sumber Wungu, Desa Gedangsewu Kec. Pare, Kab. Kediri. Dalam penelitian terlihat perubahan signifikan terhadap karakter remaja di daerah tersebut berkat gerakan Laskar Pengajar Indonesia. Kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan oleh Laskar Pengajar yang berada di lokaliasi Sumber Wungu Desa Gedangsewu, Kec. Pare, Kab. Kediri dalam pembentukan karakter adalah kegiatan baca Alquran, belajar azan, tata cara wudhu dan salat, pengajian umum, menggambar, baca puisi, belajar Bahasa Inggris, pengobatan gratis, pemberian beasiswa, bahkan melakukan kerja sama dengan perusahan maupun home industry agar tersedia lapangan kerja.

Penelitian oleh siswi dari SMPN 1 Jetis Ponorogo, Jawa Timur menerbitkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Else Windasari dan Radeva Chanika melakukan penelitian berjudul Smart Vest for Blind People. Penelitian ini berangkat dari kepedulian kepada tunanetra yang hendak menyeberang jalan pada saat malam hari. Mereka pun membuat rompi cerdas guna membantu penyandang tunanetra agar dapat pergi ke mana saja layaknya orang normal dan menghindari terjadinya kecelakaan ketika orang yang menyandang tunanetra menyeberang jalan atau pun melakukan aktivitas lain tanpa didampingi oleh keluarga.  Rompi cerdas penunjuk arah dan pengaman kecelakaan untuk penyandang tunanetra dibuat dengan menggunakan alat dan bahan: rompi, arduino, sensor LDR, sensor ultrasonik, speaker dan baterai sebagai sumber tegangan. Keunggulan dari rompi cerdas ini adalah mudah dibuat, harganya murah, praktis, dan bermanfaat bagi penyandang tunanetra.

Expo Sciences Asia (ESA) merupakan pameran ilmu regional dari MILSET Expo-Sciences International yang diadakan setiap 2 tahun sejak 2010. ESA bertujuan untuk mempromosikan budaya ilmiah di kalangan anak muda di seluruh dunia dengan proyek mereka melalui pameran ilmiah dalam lingkungan multi budaya.

Untuk Expo Sciences Asia 2018 diikuti oleh 31 negara. Ajang ini juga diminati oleh Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Total jumlah peserta sebanyak 363 orang dengan syarat rentang umur peserta 13-18 tahun. Program Expo Sciences Asia mencakup pameran proyek ilmiah, kunjungan budaya dan ilmiah, kegiatan rekreasi, lokakarya, animasi, dan konferensi.

Siswa, siswi peserta ESA 2018 adalah pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMP Kemdikbud RI. Ketiga tim yang dikirim ke ESA 2018, pada ajang OPSI SMP Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kota Surabaya pada 22 s.d. 26 Juli 2018 merupakan para peraih medali emas di bidang masing-masing yang dinilai memiliki ide genuine untuk bersaing di kancah internasional.

Seperti dilansir situs ditpsmp, sebelum berlaga di Korea Selatan, peserta mendapatkan pembinaan yang dikoordinasikan oleh Center for Young Scientists. Sebagai pembina siswa di ajang Expo Sciences Asia 2018 yakni Monika Raharti.